Untuk memproduksi film yang bagus, tidak hanya tergantung pada sutradara, produser, atau kualitas akting para pemainnya saja; namun ada banyak unsur lain yang berperan. Saat kuliah di program Film SAE Indonesia, kamu akan menyadari ternyata ada banyak pekerjaan yang saling berkelindan di dalam sebuah produksi film. Mungkin salah satunya akan menjadi pilihan pekerjaanmu setelah lulus dari SAE.
Berikut 5 prospek karier di industri film:
- Scriptwriter/Screenwriter
Profesi yang satu ini cocok untuk kamu yang gemar menulis dan bercerita. Scriptwriter atau Penulis Naskah adalah orang yang menerjemahkan ide-ide untuk film menjadi sebuah jalan cerita. Hasil karya seorang scriptwriter disebut dengan skenario atau script.
Dalam sebuah produksi film, seorang scriptwriter memiliki peranan yang cukup penting karena skenario yang mereka tulis akan menjadi panduan bagi jalannya pembuatan film, termasuk dialog-dialog yang akan diucapkan oleh para pemain. Untuk itu, seorang scriptwriter harus punya daya imajinasi yang tinggi karena secara tidak langsung ia ikut membentuk karakter tokoh-tokoh yang ada di dalam film.
Dalam dunia penulisan naskah tidak ada yang namanya senioritas. Tidak jarang ada pendatang baru yang bisa merebut perhatian para penikmat film; salah satu contohnya adalah gebrakan yang dibuat oleh film Parasite saat memenangkan Skenario Asli Terbaik (Best Original Screenplay) pada Academy Award ke-92 atau Oscar 2020. Skenario film asal Korea ini berhasil mengalahkan skenario film-film Hollywood bahkan yang dibuat oleh sineas kawakan Quentin Tarantino.
2. Sinematografer
Meski profesi ini tidak setenar sutradara dan produser, sinematografer (cinematographer) juga memiliki peranan penting dalam sebuah produksi film terutama dari segi tampilan. Sinematografer (cinematographer) sering juga disebut dengan Director of photography (DoP).
Sinematografer memiliki tanggung jawab untuk mengatur komposisi gambar mulai dari segi pemilihan angle, penataan cahaya hingga teknik pengambilan gambar. Intinya, seorang sinematografer dituntut untuk bisa menghasilkan gambar-gambar yang menarik dengan komposisi yang apik tapi tetap berpegang teguh pada naskah yang telah dibuat.
3. Video Editor
Agar penonton nyaman menyaksikan film yang kita produksi, diperlukan seorang Video Editor yang bertugas merangkai potongan-potongan adegan dan mengatur komposisi gambar hingga memberikan efek-efek tertentu.
Editing atau penyuntingan film biasanya dilakukan saat seluruh rangkaian pengambilan gambar telah selesai dilakukan, makanya kegiatan ini dikategorikan dalam kegiatan post production atau pasca produksi. Seorang video editor biasanya tidak akan berada seharian penuh di lokasi pengambilan gambar selayaknya sutradara. Video editor lebih banyak menghabiskan waktunya di studio bersama dengan komputer canggih yang dilengkapi editing software terkini.
Dalam melakukan pekerjaannya, video editor bekerja sama dengan berbagai pihak seperti penata musik, director of photography, tim visual efek dan tentunya sutradara film tersebut. Seorang video editor berpengalaman biasanya akan melebarkan sayapnya pada beberapa bidang lain yang masih berkaitan dengan video editing seperti menjadi colorist yang mendalami kemampuan color grading atau koreksi warna hingga menjadi visual effect artist.
4. Line Producer
Profesi ini memiliki tanggung jawab pada saat pra produksi, produksi film, pasca produksi hingga urusan manajemen. Jadi line producer ini ikut terlibat di berbagai bidang dalam produksi film.
Pada saat pra produksi, seorang line producer biasanya akan merinci naskah yang telah disusun oleh screenwriter dan membuat estimasi anggaran untuk syuting, menyusun penjadwalan hingga memikirkan pembayaran kru. Saat proses syuting, line producer juga harus hadir karena bertanggung jawab dengan logistik, meninjau kelengkapan alat dan kru hingga bertanggung jawab terhadap crisis control.
Saat pasca produksi, line producer masih memiliki tanggung jawab terhadap pengembalian perlengkapan hingga mencari studio yang cocok untuk editor bekerja. Karena pekerjaan dan tanggung jawabnya yang meliputi banyak bidang, maka seorang line producer sebaiknya tidak hanya mengerti urusan manajemen tetapi juga memiliki pengetahuan terhadap alur dan kebutuhan dalam pembuatan film.
5. Video Blogger/Content Creator
Profesi ini sedang naik daun dan banyak orang yang ingin eksis menjadi video blogger (vlogger) atau content creator. Penghasilan yang menggiurkan, waktu kerja yang fleksibel dan popularitas yang diraih menjadikan pekerjaan ini sangat menarik bagi banyak orang.
Menjadi content creator bukan hanya sebatas merekam dan mengunggahnya di media sosial saja, tetapi juga harus bisa mengelola konten yang kamu buat termasuk untuk urusan produksi hingga manajemen. Pemasukan seorang content creator umumnya berasal dari iklan yang tayang pada video mereka. Oleh karena itu kamu harus membuat konten yang menarik supaya makin banyak orang yang menonton videomu dan makin banyak iklan yang tayang.
Di SAE Indonesia, kami tidak secara khusus mengajarkanmu untuk menjalani profesi ini, tapi tentunya dengan bekal ilmu yang kamu dapatkan selama kuliah di program Film, kamu bisa mempelajari banyak aspek yang diperlukan untuk memproduksi karya video.
(Disadur dari Quipper. Artikel asli dapat dibaca di sini.)
NOV
2020
About the Author:
Content Writer SAE Indonesia