Sunyata adalah bahasa Sansekerta yang berarti kekosongan atau ketiadaan. Kekosongan di sini bukan berarti ‘sesuatu’ itu memang tidak ada dan terus tidak ada sampai akhir dunia, namun dari kekosongan inilah jiwa-jiwa pencipta kerap menghasilkan sesuatu yang memperindah semesta. Jika menggunakan istilah matematika Sunyata adalah angka 0, yang kemudian berlanjut sampai bilangan tak berhingga. Dari premis itulah Greg Soegono mendirikan Sunyata, sebuah kanal digital untuk para pelaku seni di Indonesia.

Greg Soegono

Greg adalah alumni program Film SAE Indonesia yang gandrung pada musik. Bahkan Sunyata digagas sebelum Greg berkuliah di SAE. Video perdana Sunyata tayang pada Februari 2016 dengan penampil Ernest Sitompul, yang notabene adalah teman SMA Greg. Yang membedakan Sunyata dari kanal-kanal sejenis adalah video-videonya yang selalu mengedepankan intimasi. Live music digital ini diatur agar audience seolah olah dapat merasakan musisi/band tampil langsung di hadapan mereka. Untuk project ke depan, Greg dan tim tidak akan membatasi diri hanya pada musik saja; berdasarkan tujuan Sunyata sebagai wadah seni, nantinya medium lain seperti lukisan, film dll akan disertakan. Berbekal pengetahuan Greg di bidang film, ia akan memproduksi video-video yang di dalamnya memuat unsur storytelling. Greg tidak menunda perkembangan project; saat ini ia sedang memproduksi serial dokumentasi tentang musisi di tengah pandemi; 2 episode bagian serial ini, Zirah dan Sasanfai, sudah dimuat di kanal YouTube Sunyata dan akan menyusul 2 musisi lagi yaitu Leonardo Ringo dan Matter Halo.

Behind the Scene Sunyata

Pesan Greg untuk calon mahasiswa/mahasiswa SAE Indonesia dan kamu yang bercita-cita membuat karya kreatif: “Temukan alasan pada setiap hal yang kamu kerjakan, karena dengan begitu kamu akan lebih peduli dengan project-mu dan akan mendorong dirimu lebih jauh. Jangan pernah berhenti untuk eksplorasi, keep evolving!”

Video-video Sunyata dapat ditonton di sini