Yosua Albert Simanjuntak adalah mahasiswa Audio SAE Indonesia semester 1. Sejak kelas 2 SMK, ia sudah sering mengulik musik. Berkat ketekunannya mengulik dan mengikuti kompetisi-kompetisi musik, ia telah melahirkan beberapa project, bahkan tampil di IG Billboard Indonesia. Yuk, lanjut simak kiprah Yosua!
Kenapa memutuskan masuk Audio SAE?
Saya memutuskan masuk Audio SAE awalnya karena fasilitasnya yang sangat memadai. Tetapi setelah mencari tahu lebih dalam lagi ternyata koneksi dengan industri sangatlah dekat. Menurut saya membangun nama sebagai independent artist dan membangun pertemanan di SAE sangatlah tepat dan penting, karena jurusan lain juga mendalami bidang yang seputarannya tidak jauh beda dan dapat bersifat saling menguntungkan dalam kerjasama.
Sudah pernah mengerjakan project apa saja sejauh ini?
Project yang saya sudah kerjakan cukup banyak tetapi lebih bersifat untuk sendiri atau independen. Dari kelas 2 SMK (kebetulan saya masuk SMK Musik atau YMJ) saya sudah banyak belajar bikin konten dan cukup mendalami atau mengetahui dasar menciptakan musik. Kelas 3 SMK saya banyak memenangkan project kompetisi-kompetisi seperti EMPC, Remix Competiton Eka Gustiwana, dan sempat di-repost oleh Jacob Collier (salah satu musisi paling berbakat dan memenangkan banyak grammy) dalam mengikuti project kecil-kecilannya. Saya juga memenangkan banyak kompetisi yang diselenggarakan oleh indomusikgram juga. Saya sangat antusias ketika diundang ke Warner Studio Jakarta untuk tampil bersama teman-teman. Dan juga saat SMK saya pernah dipercayakan untuk membentuk suatu project besar yang menampilkan gabungan musik elektronik dan orkestra di GKJ (gedung kesenian jakarta) dari proses produksi, latihan, sampai menampilkannya kepada ratusan orang adalah salah satu momen spesial untuk saya.
Lulus SMK, saya memutuskan untuk membranding diri saya sebagai electronic music producer dan memutuskan untuk menjadi independent artist. Akhirnya saya bisa melahirkan projek Wyrscape, dan ini adalah awal perjalanan saya dalam mencapai cita-cita saya sebagai musisi elektronik. Wyrscape berdiri tahun 2020 dan mempunyai visi untuk mengembangkan standar musik elektronik/pop/hip hop di indonesia. Awal mula project itu tidak begitu spesial: merilis single pertama saya, ikut kompetisi, dan banyak latihan/belajar, sampai akhirnya saya berhasil merilis EP pertama saya yaitu TRITONE EP (2021). Project tersebut sempat meledak dikalangan komunitas musik elektronik indonesia dan dinotice oleh banyak producer atau DJ yang saya segani. Mantan personil Weird Genius, Billy Taner, bahkan mengfollow Instagram saya dan sangat mengapresiasi karya TRITONE EP tersebut.
Karena animo TRITONE EP cukup tinggi, karya saya masuk ke dance chart hardrock fm (radio) dan mengenal orang di dalam radio tersebut. Dan karena TRITONE EP pulalah saya menjadi punya banyak kenalan orang-orang penting di industri musik EDM Indonesia, juga mendapat support dari beberapa media dan yang paling besar yaitu tampil di Instagram Billboard Indonesia.
Bisa diceritakan proses pembuatan TRITONE?
Proses produksi EP dimulai dari akhir tahun lalu, sekitar Desember 2020. EP tersebut direncanakan untuk memuat tiga track dan karena itu sengaja dinamakan TRITONE. Tri yang artinya Tiga dan Tone adalah Nada, maka itu 3 lagu di dalam EP ini mempunyai makna yang bersangkutan dengan TRITONE. Selain hal tersebut, dari awal penggarapan ide, saya (Wyrscape) tertarik untuk melakukan kolaborasi dengan individu lokal yang menurut saya mempunyai bakat yang cocok untuk menjadi tambahan didalam project ini; yang pada akhirnya saya memutuskan untuk berkolaborasi dengan penyanyi Eunike Sinaga dan Rapper AZRIELJOE.
EP tersebut selesai pada awal Agustus 2021 dan telah dirilis pada tanggal 10 September 2021 dalam format digital dan bisa dinikmati di layanan streaming seperti Spotify, Deezer, dan lainnya. Tersedia juga “Official Audio” di YouTube dengan adanya video visual yang minim. Sejauh ini karya yang paling dikagumi dan digemari adalah “Wyrscape ft. Eunike Sinaga dan AZRIELJOE – Going Up
Tentang EP ini sendiri tidak ada cerita spesifik, melainkan hanya rangkaian tiga lagu yang digabungkan menjadi satu dan masing-masing mempunyai cerita atau tujuan untuk para pendengar. Karena ini EP pertama saya, ketiga karya ini juga bisa menjadi pembuka atau cuplikan atas karya-karya selanjutnya. Seperti yang sudah dibahas, setiap lagu di dalam EP ini mempunyai cerita atau tujuannya. Lagu pertama (It’s a Hit) mengimbau orang-orang untuk tidak peduli atas kritikan yang bersifat menjatuhkan. Lagu kedua (Carnage) adalah curhatan manis terhadap seberapa bencinya saya kepada orang-orang jahat di dunia ini. Lagu ketiga (Going Up) adalah surat cinta kepada manusia-manusia yang menderita di waktu-waktu susah ini dengan pesan utama untuk jangan menyerah.
Semua lagu yang berada di dalam EP tersebut diproduksi, dimixing, dan dimastering oleh saya (Wyrscape). Saya juga bertindak sebagai Music Director dan Art Director; semua saya kerjakan di rumah. Untuk Songwriting selain saya, saya dibantu juga teman saya Praise Azareel dan AZRIELJOE.
Cover TRITONE EP
Gimana pengalaman kamu selama berkuliah di SAE sejauh ini?
Saya baru masuk SAE pada tahun 2021 ini. Selama 3 minggu ini sangat asik dan tidak ada masalah sama sekali. Selain belajar saya bisa bertemu denga banyak jiwa-jiwa kreatif yang sangat saya apresiasi. Saya juga tidak terbebani untuk melakukan hal produktif di luar pembelajaran SAE karena saya sangat suka kurikulum dan cara belajarnya.
Apa career goals kamu di masa depan?
Career goals saya di masa depan itu yang pasti menjadi Producer/Artist ternama secara Internasional dan juga mengembangkan standar musik modern di Indonesia.
Pesan-pesan dan saran untuk calon mahasiswa dan mahasiswa SAE agar kreatif dan sukses?
Pesan saya adalah tanamkan ambisi untuk menciptakan sesuatu yang baru. Apapun bidang kalian, kalian harus tahu bahwa Indonesia butuh jiwa kreatif yang mengutamakan Inovasi.
SEP
2021
About the Author:
Content Writer SAE Indonesia