Apa itu Green Screen

Green Screen adalah alat dalam produksi film yang memungkinkan pembuat film untuk memasukkan visual dalam suatu adegan dengan menggantikan rentang warna tertentu menjadi suatu gambar. Green Screen juga dikenal sebagai metode chroma keying, dan digunakan untuk memvisualisasikan latar maupun efek dalam film. 

Teknik ini dapat membentuk ilusi bahwa adegan dalam film dilakukan di lokasi yang jauh atau fantastis. Misalnya, latar belakang bisa berubah dari kantor di kota New York menjadi luar angkasa yang gelap dengan kekuatan teknologi Green Screen.

 

Sejarah Penggunaan Green Screen

Teknik Green Screen pertama kali muncul di layar lebar pada tahun 1930-an. Teknik ini muncul saat RKO Radio Pictures dan studio-studio lainnya mengembangkan metode layar hijau di matte berjalan. Pada saat itu, pembuatan efek khusus masih dalam tahap eksperimen. Karena itulah penggunaan latar belakang berwarna hijau atau biru menjadi langkah inovatif untuk bisa memberikan efek visua sesuai kebutuhan film. 

Teknik ini digunakan pertama kali dalam sejarah perfilman dalam film The Thief of Bagdad tahun 1940. Dalam film tersebut, terdapat adegan jin lepas dari botolnya yang membutuhkan Green Screen untuk memberikan efek dan latar. Karena terobosan tersebut, film ini berhasil memenangkan piala Oscar pada tahun 1940 untuk kategori efek visual terbaik. Seiring perkembangan teknologi dan kebutuhan produksi yang semakin kompleks, penggunaan Green Screen semakin meluas dan menjadi landasan bagi efek visual dalam dunia perfilman.

 

Kegunaan dan Cara Kerja Green Screen

Green Screen umumnya berupa latar seragam berwarna hijau yang digunakan sebagai latar untuk merekam aktor atau objek pada saat pengambilan gambar. Latar belakang hijau ini kemudian dihapus oleh alat chroma key dan digantikan dengan elemen visual lain dari CGI dalam proses pengeditan video. 

Teknik ini memungkinkan sutradara untuk menciptakan latar belakang yang tidak mungkin dicapai secara fisik. Dalam film-film aksi, Green Screen memungkinkan penggarapan adegan berbahaya tanpa risiko fisik dengan mengeliminasi potensi-potensi bahaya yang dapat muncul ketika menggunakan latar dan properti asli.

 

Kenapa Green Screen Berwarna Hijau?

Hampir semua layar untuk proses chroma keying yang digunakan pada perfilman sekarang ini berwarna hijau. Proses chroma keying adalah proses penghapusan suatu warna yang direkam kamera menggunakan alat chroma key. Proses inilah yang menjadi kunci utama teknik Green Screen. 

Sebenarnya, warna yang digunakan tidak harus hijau karena teknologi penghapusan background sudah sangat canggih saat ini. Walau begitu, ada beberapa alasan kenapa warna hijau lebih disukai, yaitu:

1. Warna hijau adalah salah satu warna yang paling kontras dengan warna kulit. Hal ini dapat mencegah kulit aktor ‘terhapuskan’ di hasil akhir videonya.
2. Kamera digital modern sangat sensitif pada warna hijau, sehingga dapat menghasilkan gambar yang lebih bersih.
3. Warna hijau tidak banyak digunakan sebagai warna pakaian, sehingga dapat mencegah pakaian ‘terhapuskan’ oleh alat chroma key.

 

Contoh Penggunaan Green Screen dalam Film

Banyak sekali film yang sudah dibuat dengan memanfaatkan Green Screen, terutama film dengan animasi atau yang memanfaatkan CGI (Computer Generated Imagery). Beberapa contoh film yang menggunakan Green Screen diantaranya adalah:

• Film Avatar (2009) yang disutradarai oleh James Cameron. Latar belakang pandangan di dunia Pandora dihasilkan dengan teknologi Green Screen untuk bisa menciptakan dunia fantastis yang memukau tempat tinggal Na’vi.
• Film The Avengers (2012) dan sekuel-sekuelnya. Adegan pertarungan epik yang terjadi di tengah kota yang hancur direkam dengan Green Screen. Tentu saja hal ini lebih menghemat biaya daripada benar-benar membuat properti fisik latar kota yang hancur.
• Film animasi The Jungle Book (2016). Film ini memanfaatkan Green Screen untuk menciptakan dunia hutan di mana karakter-karakter hewan diinteraksikan dengan lingkungan yang diciptakan secara digital.