Blog

Sejarah Alat Pemutar Musik dari Masa ke Masa

Posted by:

Musik menjadi sebuah bentuk hiburan yang disukai sejak zaman dahulu. Alat musik sudah populer bahkan saat zaman prasejarah. Saat itu alat musik digunakan untuk memberikan sinyal atau membuat nada sederhana. Alat musik kemudian mengalami perkembangan terutama di zaman abad pertengahan di mana harpa dan organ pipa telah ditemukan. Pertunjukan musik menjadi sangat diminati hingga lama kelamaan orang-orang ingin bisa mendengarkan musik tanpa harus pergi ke pertunjukan atau teater. 

Dari gagasan itulah dibuatlah alat pemutar musik. Di zaman kita yang sudah modern ini, pemutar musik sudah menjadi aplikasi yang bisa diunggah di mana saja. Tapi seperti apa sih alat pemutar musik zaman dahulu dan bagaimana perjalanannya hingga menjadi seperti sekarang? Yuk kita simak apa saja yang dulu digunakan orang-orang untuk mendengarkan musik!

 

Fonograf

Fonograf adalah alat pemutar musik kuno yang ditemukan oleh Thomas Edison pada tahun 1877. Alat ini digerakkan menggunakan teknologi mekanik untuk merekam atau memutar suara. 

Pertama-tama, suara akan ditangkap oleh bagian fonograf yang berbentuk seperti tanduk besar. Suara tersebut akan turun hingga mengenai bagian diafragma dan membuatnya bergetar. Bagian diafragma ini terhubung dengan sebuah jarum  yang akan mencetak gerakan diafragma pada silinder berlapis alumunium foil, meninggalkan jejak getaran. Nantinya saat silinder diputar kembali, jarum akan mengikuti jejak goresan pada silinder dan menghasilkan suara yang telah direkam.

Laboratorium Volta milik Alexander Graham Bell mengembangkan alat ini dan mengubah namanya menjadi Grapofon.

Fonograf sebagai perangkat pertama yang memungkinkan manusia merekam dan memutar kembali suara menjadi landasan bagi perkembangan teknologi audio. Meskipun pada saat itu fonograf tidak digunakan secara luas, penemuan ini merupakan langkah awal yang penting dalam sejarah rekaman musik.

 

Gramofon

Gramofon muncul pada awal abad ke-20 sekitar tahun 1890 atas gagasan Emile Berliner untuk mengganti silinder besi dengan piringan hitam. Walau inti cara kerjanya sama dengan Fonograf, Gramofon menggunakan piringan hitam dan jarum untuk memainkan dan merekam suara. Gramofon bekerja dengan cara mengubah getaran fisik pada piringan hitam menjadi sinyal audio yang dapat didengar. 

Gramofon menjadi alat pemutar musik yang populer pada pertengahan abad ke-20 karena bisa memberi pengalaman mendengarkan musik yang autentik khas dari piringan hitam. Meskipun teknologi pemutaran musik telah maju sejak itu, banyak pecinta musik yang masih menikmati penggunaan gramofon untuk mendengarkan koleksi piringan hitam mereka.

 

Radio FM/AM

Radio adalah bentuk komunikasi elektronik yang memungkinkan penyiaran suara atau informasi secara nirkabel melalui gelombang elektromagnetik. Prinsip dasar radio melibatkan konversi gelombang suara atau sinyal informasi menjadi gelombang elektromagnetik yang dapat dipancarkan melalui udara. Gelombang suara kemudian diterima oleh perangkat radio penerima yang mengubahnya kembali menjadi suara atau informasi yang dapat didengar oleh pendengar.

Sejarah radio dimulai pada awal abad ke-20 dengan penemuan gelombang radio oleh ilmuwan seperti Nikola Tesla, Guglielmo Marconi, dan Reginald Fessenden. Perangkat radio pertama digunakan untuk komunikasi nirkabel dan komunikasi di masa peperangan. Setelah peperangan selesai, radio digunakan untuk menyiarkan berita, informasi kepada masyarakat umum, dan hiburan yang salah satunya adalah pemutaran musik.

 

Kaset 

Kaset audio, juga dikenal sebagai compact cassette atau kaset pita, adalah media rekaman audio yang populer di abad ke-20 tepatnya tahun 1963. Barang ini diperkenalkan oleh Perusahaan Philips dan pertama kali digunakan sebagai alternatif portabel untuk menikmati musik karena dirancang untuk lebih mudah dibawa.

Kualitas kaset meningkat terutama di tahun 1970-an karena perkembangan teknologi untuk meningkatkan kualitas rekaman, kapasitas memori, dan versi pemutar kaset yang lebih baru. Industri musik pada saat itu juga mulai merilis album dan rekaman musik dalam format kaset.

 

Walkman

Walkman sebenarnya adalah merek pemutar kaset portabel dari Perusahaan Sony. Sebelum ada benda ini, pemutar kaset memiliki ukuran besar yang tidak praktis dibawa. Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1979, Walkman dianggap revolusioner karena memungkinkan orang untuk mendengarkan musik dalam perjalanan menggunakan pemutar kaset kecil portabel. Selama tahun-tahun berikutnya, merek Walkman berkembang untuk mencakup pemutar CD, MiniDisc, dan MP3. Walkman sangat berpengaruh dalam sejarah perangkat musik portabel.

 

Compact Disk

Compact Disc atau disingkat CD, adalah format penyimpanan digital optik yang digunakan untuk merekam, menyimpan, dan memutar data digital. CD pertama kali diperkenalkan oleh Philips dan Sony pada tahun 1982. CD memiliki permukaan reflektif yang dapat membaca dan menulis informasi menggunakan sinar laser.

Tergantung jenisnya, CD bisa menyimpan 700 Mb sampai 1 Gb data. Piringan CD berisi spiral pita yang diisi dengan data. CD player nantinya akan membaca pola refleksi pada permukaan CD menggunakan sinar laser untuk mengakses informasi yang disimpan.

Awalnya, CD banyak digunakan untuk menyimpan musik. Lama-kelamaan, format CD juga digunakan untuk menyimpan data komputer, program perangkat lunak, video, film, dan jenis konten digital lainnya.

 

MP3 Player 

Pada tahun 1998, MP3 Player pertama kali diperkenalkan di Korea Selatan. MP3 Player memungkinkan penggunanya untuk menyimpan ribuan lagu dengan format MP3 atau wav dalam satu perangkat kecil tanpa perlu memisahkannya menjadi banyak kaset atau CD. MP3 Player populer di tahun 2000-an karena memudahkan penggunanya untuk mendengarkan musik. Daripada membawa banyak kaset atau CD dan cassette player atau CD player yang besar, lebih baik membawa satu MP3 Player yang kecil, bukan?

 

Aplikasi

Sekarang, teknologi digital dan internet sudah semakin maju. Banyak sekali aplikasi streaming musik gratis yang tersedia di toko aplikasi seperti Spotify, Apple Music, Joox, dan Amazon Music yang memberikan akses tanpa batas ke jutaan lagu. Pendengar dapat memilih lagu yang ingin mereka dengarkan kapan saja dan di mana saja. Aplikasi atau platform streaming musik saat ini lebih disukai karena lebih mudah digunakan dan tidak perlu membawa MP3 player terpisah. Cukup dengan satu handphone saja, semua bisa dilakukan. Bahkan dengan adanya bluetooth, aplikasi streaming musik ini dapat disambungkan dari handphone ke speaker untuk mendengarkan lagu bersama-sama dengan kualitas yang lebih jernih. 

0

About the Author:

  Pos Berhubungan
  • No related posts found.

Add a Comment


https://jdih.sumbawakab.go.id/ https://perpus.pn-wates.go.id/ https://si-asik.tubaba.go.id/assets/kygacor/ https://piramida.cimahikota.go.id/storage/banner/ https://pelayanan.denpasarkota.go.id/system/sgacor/ https://kpta.teknik.unpas.ac.id/icon/horas88/ https://pustaka.iainlangsa.ac.id/wp-content/kzgacor/